Pemilu adalah salah satu cara yang paling penting untuk menentukan pemerintahan di seluruh dunia. Meskipun banyak negara memiliki sistem politik yang berbeda, metode pemilihan umumnya mirip antarnegara. Namun, beberapa perbedaan dalam proses pemilihan dan hasil akhir juga terjadi. Dalam artikel ini, kami akan melihat bagaimana metode pemilihan berbeda di seluruh dunia.
Di Amerika Serikat, presiden dipilih dengan sistem elektoral. Pada tahun 1787, Konstitusi AS menetapkan bahwa setiap negara bagian akan mendapatkan suara elektoral yang sama dengan jumlah senator dan anggota DPR-nya. Jadi, semakin besar populasi suatu negara bagian, semakin banyak suara elektoral yang dimilikinya. Setelah pemungutan suara, partai yang memenangkan mayoritas suara di tiap negara bagian akan mendapatkan semua suara elektoral dari negara bagian itu. Partai yang memenangkan 270 atau lebih suara elektoral akan menjadi Presiden AS.
Sementara itu, di Inggris Raya, pemilihan parlemen dilakukan dengan sistem first past the post (FPTP). Sistem ini hanya membutuhkan partai yang memenangkan mayoritas suara di daerah pemilihan untuk memenangkan tempat di parlemen. Mayoritas suara tidak harus absolut; partai yang memenangkan persentase tertinggi suara di daerah pemilihan akan memenangkan tempat di parlemen. FPTP sering disebut sebagai sistem “pemenang ambil semua” karena partai yang memenangkan mayoritas suara di daerah pemilihan akan mendapatkan semua tempat di parlemen.
Selain itu, di Kanada, pemilihan parlemen juga menggunakan sistem FPTP. Namun, ada beberapa perbedaan utama antara sistem Kanada dan Inggris. Di Kanada, partai yang memenangkan mayoritas suara di daerah pemilihan akan mendapatkan tempat di parlemen, tetapi partai lain yang memenangkan persentase tertinggi suara di daerah pemilihan juga akan mendapatkan tempat di parlemen. Hal ini membuat sistem Kanada lebih inklusif daripada sistem Inggris.
Di India, pemilihan parlemen juga menggunakan sistem FPTP. Namun, ada beberapa perbedaan utama antara sistem India dan Inggris. Di India, partai yang memenangkan mayoritas suara di daerah pemilihan akan mendapatkan tempat di parlemen, tetapi partai lain yang memenangkan persentase tertinggi suara di daerah pemilihan juga akan mendapatkan tempat di parlemen. Selain itu, India juga menggunakan sistem reservasi untuk mencegah diskriminasi rasial dan etnis. Dengan sistem ini, sejumlah tempat di parlemen dicadangkan untuk minoritas etnis dan rasial.
Di Australia, pemilihan parlemen juga menggunakan sistem FPTP. Namun, ada beberapa perbedaan utama antara sistem Australia dan Inggris. Di Australia, partai yang memenangkan mayoritas suara di daerah pemilihan akan mendapatkan tempat di parlemen, tetapi partai lain yang memenangkan persentase tertinggi suara di daerah pemilihan juga akan mendapatkan tempat di parlemen. Selain itu, Australia juga menggunakan sistem preferensi untuk memastikan bahwa partai yang memenangkan mayoritas suara di daerah pemilihan benar-benar memenangkan tempat di parlemen.
Dari contoh di atas, tampak bahwa meskipun banyak negara menggunakan sistem FPTP untuk memilih parlemen mereka, ada beberapa perbedaan utama dalam proses pemilihan dan hasil akhir. Beberapa negara menggunakan sistem elektoral, sistem reservasi, atau sistem preferensi untuk memastikan bahwa partai yang memenangkan mayoritas suara di daerah pemilihan benar-benar memenangkan tempat di parlemen. Perbedaan ini menunjukkan bahwa meskipun banyak negara menggunakan sistem yang sama untuk memilih pemerintah mereka, ada beberapa variasi dalam proses pemilihan dan hasil akhir di seluruh dunia.
Komentar Dinonaktifkan